Percaya diri adalah salah satu kepribadian yang seharusnya
dimiliki oleh setiap insan. Tapi kepribadian itu sulit sekali muncul jika
sedang dibutuhkan. Rasa percaya diri biasanya hanya muncul jika bersama
orang-orang terdekat saja, yang mengenal jelas sosok kita seperti apa.
Begitu halnya dengan diri saya. Hal yang membuat saya geram
adalah saya sangat kesulitan untuk percaya diri. Saya tidak bisa begitu saja
berbicara di depan orang banyak. Padahal saya tau merekapun belum tentu
memperhatikan saya. Mereka tentu tak akan masalah dengan saya yang berdiri
dihadapan mereka. Tapi saya selalu tak percaya diri. Saya takut jika ada
kesalahan dalam bertutur kata. Saya merasa malu untuk melakukan yang seharusnya
dilakukan. Ini mungkin penyakit saya yang sulit sekali disembuhkan hingga masih
mengendap dalam jiwa saya. hadeuh.
Selain dalam hal berbicara, dalam berpakaian pun saya masih
tidak percaya diri. Serba salah. Saya tak ingin pakai pakaian ini itu, karena
takut ini itu. Yang jelas takut dilihat orang dengan pandangan berbeda. Yak
itu. Saya tak suka jika orang mengomentari atau menyembunyikan komentar mereka
terhadap penampilan saya. padahal saya tau, mereka tentu tak akan melakukan hal
seperti itu, karena apapun ya tergantung saya yang memakainya dan itu terlihat
cocok dimata mereka. Akibat ketakutan saya, hingga saat ini saya ragu jika
membeli pakaian. Serba terlihat tidak cocok untuk saya. Jika saya minta diantar
teman, yang ada teman saya yang kesal karena lama dan tidak menentukan pilihan.
Pengalaman. Sejak saat itu, saya tak ingin membeli pakaian, biar ibu saya yang
membelikannya untuk saya tanpa harus ikut memilihnya.
Ya begitulah, rasa tak percaya diri sulit sekali
dihilangkan. Kuncinya adalah hati saya yang masih belum yakin pada saya
sendiri. Kalau sudah begini gejala yang ditimbulkan bila penyakit ini kambuh,
ya keringat dingin bercucuran, telinga serasa mengeluarkan uap panas, muka
seperti kepiting rebus, gemetar hebat, berbicara tak terkontrol, salah tingkah.
Sedih ya.
Cita-cita saya yang ingin menjadi seorang hakim, punah. Ya
itu karena tidak pandai berbicara dan tidak percaya diri. Akibat penyakit yang
sulit disembuhkan ini, saya memutuskan untuk ikut kegiatan ekstrakulikuler
Teater di sekolah. Alhasil casting pertama saya gelagapan. kalau disuruh tampil
monolog dengan menatap pandangan penonton, gejala penyakit saya kambuh, mata
saya mulai berair, kenapa ya bisa begini? Padahal mereka biasa saja. Melihat
saya dengan kagum dan penasaran. Walau ikut teater, tetap saja tujuan saya
masih belum tercapai. Apakah cita-cita saya sebagai artis juga akan kandas?
Bisa saja ya jika saya selalu seperti ini.
Zaman era modern ini, orang-orang sudah akrab dengan
internet. Termasuk saya sendiri, saya aktif di jejaring sosial. Tak ada rasa
takut ataupun tak percaya diri. Saya bebas melakukan apa saja yang saya
inginkan. (dasar anak dumu—duniasemu—teman akrab dumay-_-) Mungkin karena saya
tidak percaya diri dihadapan orang, maka saya hanya percaya diri jika saya
terhalang dengan orang-orang. Semacam sekat yang saya buat untuk tidak melihat
langsung orang-orang yang sebenarnya memperhatikan saya. akhirnya cita-cita
sebagai dubber atau penyiar pun mulai tumbuh. Dan dengan mantap meyakinkan hati
ini. Tapi entahlah sulit mencari peluang untuk cita-cita aneh saya itu.
Karena kesal dengan diri saya yang seperti ini, saya
searching di Google. Hasilnya masih sama saja. Malah saya lupa tips nya apa
saja. Sepertinya diri saya sendiri juga menolak untuk percaya diri. Padahal
percaya diri sangat dibutuhkan. Dan seharusnya berdampingan dengan
aturan(maksudnya biar ga kelewatan hehe._.) kalau begini terus saya sebagai
calon pendidik(aamiin) bisa pingsan duluan sebelum ada murid yang bertanya.
Jadi jika ada yang tau saya harus bagaimana dan seperti apa
mohon bantuannnya. Hehehe ありがとうございます~^^
Comments
Post a Comment